Latest Bayu Radix Sukses :


Muliakan Beliau Akhi/Ukhti

Satu menit saja, coba renungkan ini:
- Saat kita mulai sibuk, maaf,
# OrangtuaKita malah jadi babysitter, jagain anak-anak kita...
- Saat kita makin sibuk, maaf, #OrangtuaKita malah jadi pembantu, beres-beres rumah kita…
- Saat kita sangat sibuk, maaf, #OrangtuaKita malah jadi satpam, jagain rumah kita...
- Saat kita nggak sibuk dan berlibur, ternyata #OrangtuaKita tetap saja di rumah…
Dulu, orangtua sudah lelah ngurusin kita. Apa iya, sekarang ngurusin anak-anak kita? Kapan bebasnya? Kapan istirahatnya? Think...
Kakek-nenek, kalau sesekali ketemu cucu dan main-main sama cucu, tentulah senang bukan kepalang. Tapi kalau ngurus cucu dari pagi sampai sore, dari Senin sampai Ahad, itu sih beban.
Memang, orangtua nggak pernah ngeluh ketika ngurus anak-anak kita. Itulah pengorbanan orangtua demi kita. Tapi kitanya yang mesti tahu dalil dan tahu diri. Anak itu amanah bagi orangtuanya. Bukan kakek-neneknya. Sekali lagi, itulah pentingnya kita tahu dalil dan tahu diri.
Maaf, kalau kesinggung. Soalnya di sekitar kita, banyak anak yang nggak tahu diri. Bener, nggak tahu diri. Di mana ia selalu membebani. Boro-boro menentramkan hati.
#OrangtuaKita mungkin nggak lama lagi umurnya. Jangan lagi kita kasih beban. Sisa-sisa umurnya, isilah dengan kebahagiaan dan kedamaian. Hei, kapan lagi mau berbakti?
Mumpung diri kita masih ada umur. Mumpung orangtua kita masih ada umur. Betapa banyak anak yang akhirnya nyesel, karena tak sempat berbakti.
Ingatlah, orangtua juga punya kesibukan. Mungkin ngumpul sama temannya. Mungkin menyalurkan hobi. Mungkin pergi ke pengajian. Mungkin jalan-jalan ke mana. Nggak percaya? Yah, coba saja Anda beri mereka kesempatan dan uang secukupnya. Lihatlah apa yang kemudian mereka lakukan.
Kalau kita menyalahkan keadaan (karena faktor pekerjaan, faktor ekonomi, dll) itu sama sekali bukan jawaban. Sungguh, tak layak dijadikan alasan. Dewasalah. Kita yang bekerja, kita yang menikah, kita yang punya anak, pastikan kita yang bertanggung-jawab atas segala konsekuensi…
Saya pun tak pernah membaca riwayat sahabat yang berlomba-lomba menitipkan anak pada orangtuanya.
Yang sudah terlanjur, ayo targetkan untuk berubah. Batinkan dalam hati, “Enam bulan lagi, aku pastikan orangtuaku benar-benar tenang. Aku percaya Tuhan-ku Maha Memampukan. Aku percaya ada solusi untuk setiap keadaan.”
Target itu niat. Kalau kita sungguh-sungguh menargetkan, insya Allah ada jalan keluar. Tersolusikan. Sampaikan juga komitmen ini kepada saudara-saudara kita. Share. Yakinlah, ini soal komitmen, bukan soal uang.
Sudah saatnya kita membuat orangtua bangga dan bahagia. Semoga kita semua dimampukan. Aamiin...

FB Mas Ippho

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Peluang Bisnis Rumahan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger